Sebuah kerajaan, seorang raja menyuruh semua pegawainya untuk berkumpul karena akan ada pengumuman penting.
Setelah semua berkumpul, sang raja membagikan masing-masing satu buah biji BENIH kepada pegawai-pegawainya tersebut. Para pegawai istana tampak kebingungan dengan apa yang dilakukan raja. Melihat raut wajah kebingungan pegawai-pegawainya, raja lalu memberikan perintah agar biji itu ditanam dan hingga waktu yang ditentukan, raja akan mengumpulkan para pegawai kembali dan melihat hasil dari biji yang sudah diberikan.
Beberapa waktu berlalu, tibalah waktu raja mengumpulkan kembali para pegawainya dan meminta mereka membawa hasil dari biji yang sudah diberikan. Semua pegawai berlomba-lomba membawa buah yang terbaik dan terbanyak untuk diberikan kepada raja. Namun, ada seorang pegawai yang tidak membawa satu buah pun, dia hanya membawa satu buah pot berisi tanah.
Sehingga Raja memanggilnya dan bertanya mengapa ia hanya membawa pot berisi tanah. Pegawai inipun menjawab, “Maafkan tuanku raja, hamba sudah menanam biji dari tuanku dan merawatnya sungguh-sungguh, tetapi sampai hari ini benih yang tuanku berikan tidak tumbuh”. Akhirnya raja mengumumkan bahwa pegawai inilah yang akan diangkat menjadi kepala dari pegawai-pegawai yang lain, karena sesungguhnya benih yang dibagikan oleh raja adalah benih yang mati dan tidak bisa hidup. Yang artinya semua pegawai yang membawa buah sudah berbohong. Hanya satu pegawai yang benar-benar menjalankan apa yang dikehendaki raja ini.
Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa sebagai anak-anak Tuhan, hendaknya kita juga harus berusaha sungguh-sungguh menjalankan apa yang menjadi perintah Tuhan dalam hidup kita, baik dalam pergaulan kita, pekerjaan kita, keluarga kita atau dimanapun kita berada. Bukan hanya menjalankan apa yang kita inginkan, akan tetapi menjalankan apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Mungkin tidak mudah, tetapi bila kita meminta pimpinan Roh Kudus, kita pasti bisa mengerti apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan dalam hidup kita.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Sebuah kerajaan, seorang raja menyuruh semua pegawainya untuk berkumpul karena akan ada pengumuman penting.
Setelah semua berkumpul, sang raja membagikan masing-masing satu buah biji BENIH kepada pegawai-pegawainya tersebut. Para pegawai istana tampak kebingungan dengan apa yang dilakukan raja. Melihat raut wajah kebingungan pegawai-pegawainya, raja lalu memberikan perintah agar biji itu ditanam dan hingga waktu yang ditentukan, raja akan mengumpulkan para pegawai kembali dan melihat hasil dari biji yang sudah diberikan.
Beberapa waktu berlalu, tibalah waktu raja mengumpulkan kembali para pegawainya dan meminta mereka membawa hasil dari biji yang sudah diberikan. Semua pegawai berlomba-lomba membawa buah yang terbaik dan terbanyak untuk diberikan kepada raja. Namun, ada seorang pegawai yang tidak membawa satu buah pun, dia hanya membawa satu buah pot berisi tanah.
Sehingga Raja memanggilnya dan bertanya mengapa ia hanya membawa pot berisi tanah. Pegawai inipun menjawab, “Maafkan tuanku raja, hamba sudah menanam biji dari tuanku dan merawatnya sungguh-sungguh, tetapi sampai hari ini benih yang tuanku berikan tidak tumbuh”. Akhirnya raja mengumumkan bahwa pegawai inilah yang akan diangkat menjadi kepala dari pegawai-pegawai yang lain, karena sesungguhnya benih yang dibagikan oleh raja adalah benih yang mati dan tidak bisa hidup. Yang artinya semua pegawai yang membawa buah sudah berbohong. Hanya satu pegawai yang benar-benar menjalankan apa yang dikehendaki raja ini.
Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa sebagai anak-anak Tuhan, hendaknya kita juga harus berusaha sungguh-sungguh menjalankan apa yang menjadi perintah Tuhan dalam hidup kita, baik dalam pergaulan kita, pekerjaan kita, keluarga kita atau dimanapun kita berada. Bukan hanya menjalankan apa yang kita inginkan, akan tetapi menjalankan apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Mungkin tidak mudah, tetapi bila kita meminta pimpinan Roh Kudus, kita pasti bisa mengerti apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan dalam hidup kita.
