28.6.18

RUMAH BAPA

Yohanes 2:16.

Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."

"Rumah Bapa"

Dengan menyebut Allah sbgai Bapa-Nya maka sesungguhnya Yesus menyamakan diri-Nya dgn Allah sbagai pribadi Ilahi.

Dan dengan otoritas ilahi yg dimiliki oleh Yesus, maka DIA berhak penuh utk membersihkn Bait Allah tanpa kompromi dgn dosa, dan itu adalah salah satu sifat ilahi anak Allah.

Namanya saja Rumah Bapa, artinya harus berbeda dgn rumah pribadi kita.

Jangan jadikan Rumah Bapa seperti rumah sendiri (like our home sweet home) dan dgn bebas serta seenaknya melakukn kehendak kita.

Rumah Bapa ≠ rumah pribadi.
Rumah Bapa ≠ pasar.
Bait Allah ≠ kuil berhala.

Kegiatan Menajiskan Rumah Tuhan ini lah yg membuat Yesus sangat marah.

Matius 21:13, dan berkata kepada mereka:
"Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Dari hal ini dapat dilihat bahwa, seharusnya jika ingin berjualan ya di pasar saja.

Rumah Bapa bukan tempat jual beli, bukan pasar swalayan/mall tetapi sebagai Rumah Doa, yg tidak bisa di manfaatkan utk melakukan kejahtan lainnya yg menjurus kpd memperkaya diri.

Di Rumah Bapa harus terasa hadirat Allah, harus ada suasana ibadah yg berkenan kpd Tuhan.

Karena itu marilah kita pergunakan Rumah Tuhan dalam arti sesungguhnya dgn tidak memanfaatkannya utk kepentingan keuntungan diri.

Renungan khotbah Kristen
ARTIKEL RENUNGAN MOTIVASI Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

 
back to top